FIELD TRIP P5 GEJOG LESUNG
Halo Sagrekaters, dalam rangka Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, SMP Kanisius Temanggung mengadakan kunjungan ke Dusun Tedeng, Desa Batursari, Kecamatan Kledung, Tanggung untuk menambah pengalaman dan pengetahuan peserta didik sesuai dengan tema proyek yang diambil. Pada proyek ini, tema yang kami ambil adalah Bangunlah Jiwa dan Raganya bagi peserta didik kelas 9 serta Kearifan Lokal bagi peserta didik kelas 7 dan 8. Kami mengunjunginya saat masyarakat Dusun Tedeng mengadakan tradisi Merti Dusun. Merti Dusun adalah tradisi budaya lokal yang dilakukan oleh masyarakat sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tradisi ini bertujuan untuk melestarikan budaya serta tradisi nenek moyang dan untuk mempererat silaturahmi antarwarga, salah satu kegiatannya adalah Kembul Bujana dan Kirab Budaya. Selain itu, terdapat penampilan Tari Bangilun yang merupakan tarian khas Kabupaten Temanggung. Tradisi Merti Dusun diawali dengan makan bersama atau Kembul Bujana di tempat sakral, yaitu makam atau petilasan. Para warga berbondong-bondong menuju tempat ini dengan membawa nasi tumpeng dan ingkung. Berbagai makanan ini nantinya akan didoakan kepada para leluhur sebagai ucapan syukur. Setelah didoakan, tiba saatnya untuk menyantap hidangan tersebut. Para warga menyantap dengan penuh semangat dan gembira sehingga dapat semakin membangun rasa kekeluargaan antarwarga. Kehadiran kami di sini dapat semakin menghangatkan suasana persaudaraan yang timbul. Seusai bersantap bersama, para warga akan bersiap-siap untuk melaksanakan Kirab Budaya yang akan mengelilingi tempat sakral yang ada di Dusun Tedeng ini. Kirab Budaya ini diawali dengan penampilan Tari Bangilun di sebuah panggung dan dilanjutkan dengan mengunjungi setiap tempat sakral di dusun ini, seperti sungai, makam, dan pohon yang dianggap keramat oleh masyarakat setempat. Peserta kirab akan berdoa dan menampilkan sebuah tarian dalam tempat tersebut. Selain Tari Bangilun, terdapat Tari Warokan dengan gerakan yang cenderung lebih lambat dan lembut. Warokan seringkali menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat desa. Berbagai tarian ini dipilih karena memiliki nilai seni yang tinggi dan mengandung pesan moral. Dengan berpartisipasi dalam tradisi yang ada di Dusun Tedeng, Desa Batursari, para siswa dapat turut serta melestarikan dan mencintai budaya lokal dan berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat. Berpartisipasi dalam tradisi ini juga mengajarkan kita untuk bergotong royong, saling menghargai, dan dapat meningkatkan kemampuan sosial dengan saling membantu dalam kelompok, menghargai adat dan kepercayaan masyarakat Dusun Tedeng, serta berbaur dan bersosialisasi dengan warga setempat. Hal ini sejalan dengan tujuan Kurikulum Merdeka, yaitu untuk mengembangkan kompetensi sosial dan budaya pelajar serta menghasilkan pelajar berkebhinekaan global. Field Trip ini adalah pengalaman yang sangat berkesan bagi kami karena dapat menyaksikan semangat para warga dalam Merti Dusun tersebut. Suasana yang begitu hangat, dengan rasa kebersamaan dan kekayaan budaya yang tinggi. Selain itu, kami belajar banyak tentang makna di balik setiap ritual yang dilakukan. Setiap elemen dalam Merti Desa memiliki tujuan untuk menjaga keharmonisan antara manusia dengan alam. Kami sangat terinspirasi oleh rasa syukur dan penghormatan yang ditunjukkan oleh masyarakat terhadap lingkungan mereka. Pengalaman ini bukan hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga menyentuh hati para siswa tentang pentingnya melestarikan tradisi dan budaya lokal.